22.12.19

Graduation Day!

Target tahun 2019 satu per satu telah tercapai, mulai dari sidang meja hijau sampai dengan wisuda. Hari wisuda adalah hari yang paling dinantikan bagi para lulusan, termasuk angkatan 2015. 

Setiap tahunnya Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara mengadakan wisuda selama dua kali dalam setahun. Biasanya diadakan pada awal tahun dan akhir tahun. 

Beberapa hari sebelum wisuda...
Saya dan teman- teman bersiap untuk mengambil perlengkapan wisuda ke kampus pascasarjana UMSU. Seperti kegiatan pada umumnya, kami memulai dengan nomor antrian dan menunggu untuk dipanggil ke dalam ruangan. 

Setelah perlengkapan sudah ditangan masing- masing, saya dan teman- teman mengecek perlengkapan apakah ada yang kurang atau tidak, baju dan toga kebesaran atau kekecilan atau tidak, agar prosesi wisuda nantinya tetap nyaman dijalani. 

Dua hari sebelum acara resmi dimulai, seluruh wisudawan melakukan gladiresik agar prosesi wisuda pada hari-h berjalan dengan lancar dan hikmat. Acara dibuka dengan beberapa narasumber yang menyampaikan pesan - pesan tentang dunia kerja nantinya. 

Proses gladiresik dilakukan selama kurang lebih tiga jam, wisudawan diarahkan bagaimana mekanisme saat maju keatas panggung dan proses- proses lainnya. 

Setelah melakukan prosesi gladiresik, saya dan empat teman saya memutuskan untuk pergi makan siang dan menutup kegiatan kami dengan karaoke ke tempat favorit kami dari semester 3 bersama, hehe. 

Ya, saya dan teman- teman memang suka nyanyi, selain itu kami juga suka pergi nonton ke bioskop, sehingga waktu kami lebih banyak habis untuk nonton dan karaoke bersama. Ini adalah bagian dari hiburan kami. 

Papa, Mama, dan Gwen sudah sampai di Medan dan memutuskan untuk menginap di salah satu hotel dekat dengan gedung acara dimana wisuda dilaksanakan. Saya pun menuju hotel dengan menggunakan ojek online. Sesampai saya di hotel, saya langsung memeluk adik bungsu saya dan mencium pipinya. Long time no see! haha

13 November 2019...
Tepat pukul 03.00 WIB alarm saya berbunyi, pada malam sebelumnya saya sudah janjian dengan teman saya untuk bersama- sama pergi ke tempat dimana kami makeup untuk hari spesial ini. Semua perlengkapan sudah disiapkan dari malam harinya, baju, toga, undangan, minuman, dan makanan agar tidak terburu- buru pada pagi harinya. 

Karena makeup dilakukan langsung oleh owner nya, jadi saya menunggu giliran yang terakhir untuk di makeup in. Hari itu adalah hari yang paling saya impikan untuk terlihat cantik dan menawan. Sebenarnya salah satu hal yang membuat saya sedikit kecewa adalah hasil makeup yang kurang stay di wajah saya, tetapi saya sudah berjanji untuk tidak merusak hari bahagia itu dengan wajah cemberut. 

Satu jam sebelum acara dimulai, saya dan teman saya sudah sampai di Gedung Selecta Convention Center. Saya mencari nomor kursi sesuai dengan yang sudah ditentukan oleh panatia. Hal ini dilakukan, agar pada saat maju ke atas panggung dan menerima ijazah tidak ada kesalahan. 

Awalnya saya berfikir, nomor kursi saya dan teman- teman terdekat saya sangat jauh sekali. Tetapi, ketika kami sudah duduk di kursi masing- masing, jarak kami hanya berbeda satu sampai dengan dua baris saja. 

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan hymne Muhammadiyah diikuti dengan pidato dari rektor dan tamu khusus yang hadir pada hari itu. 

Dan inilah rangkaian acara yang paling dinantikan... 
Secara berurutan fakultas dan nama- nama wisudawan dipanggil ke depan dan naik ke atas panggung untuk menerima ijazah, bersalaman langsung dengan rektor dan mengabadikan momen dengan berfoto. 

Tiba saatnya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Sejujurnya momen ini juga membuat saya merasa deg- degan, karena saya menggunakan sepatu heels walaupun tidak terlalu tinggi, mungkin karena tidak terbiasa sehingga rasa deg- degannya sedikit berlebihan. 

Saya dan teman- teman mulai berdiri dan mengantri menunggu nama kami dipanggil. 
Srikandy Indah Karina Sarashynta Budoyo S.I.Kom 
Langkah saya maju dan menerima ijazah sambil bersalaman dengan rektor dan dekan FISIP diakhiri dengan pengambilan gambar oleh photographer. Setelah itu saya turun untuk bergiliran berfoto kembali. 

Kembali menuju tempat duduk, saya melangkah dan melambaikan tangan kepada orang tua saya yang mengabadikan momen hari itu dengan merekam video, hehe. Sambil tersenyum dan malu- malu saya berjalan dan akhirnya sampai kembali ke tempat duduk. 

Tidak terasa, seluruh wisudawan dari masing- masing fakultas telah dipanggil ke depan dan menerima ijazah. 

Saatnya acara hiburan..
Paduan suara UMSU bernyanyi dengan semangat dan mengajak para wisudawan untuk ikut bernyanyi juga. Lagu wajib acara wisuda UMSU adalah lagu dari Sheila On 7 yang berjudul Melompat Lebih tinggi. 

Seluruh wisudawan bernyanyi, melompat dan saling bergandengan bersama, tidak lupa saya pun mengabadikan momen ini dengan merekam kegiatan menyanyi ini, hahah. Suatu hari nanti pasti dirindukan. 

Medan, di kota ini saya bertemu dengan teman- teman yang sesungguhnya dan benar- benar nyata. Bertemu Fitri, Fitria, Ayu dan Tuti adalah hal yang paling membuat saya selalu bersemangat dan lulus bersama- sama. Namun, salah satu teman saya, Tuti ada sedikit kendala sehingga tidak bisa wisuda bersama saya dan teman- teman lainnya. Semoga segera menyusul! Aamiin.

Acara resmi ditutup dan para wisudawan dipersilahkan untuk kembali menemui keluarga masing- masing. 

Saya dan teman- teman mengabadikan momen hari itu dengan berfoto- foto. Kapan lagi kan, heheh. Setelah ini pasti sudah kembali ke kota masing- masing bagi yang merantau seperti saya. Kembali lagi ke Pekanbaru- Pkl.Kerinci. 

Hopefully dimana pun nanti bekerja, tetap bisa saling berkomunikasi dengan teman- teman dekat pada saat kuliah. Setelah mendalami karakter dari masing- masing teman saya, saya baru sadar ini nih yang teman, teman nyata. 

Waktu SMA saya punya lima orang teman dekat juga, tetapi sejujurnya tidak pernah mendalami dan jarang sekali ngobrol yang tipenya deep talk. SMA dan kuliah ini yang buat beda, percakapannya adalah deep talk dan serius- serius gituh. 

Hari semakin panas dan rasa lelah pun muncul, saya dan teman- teman saling berpisah dan kembali kepada keluarga masing- masing. 

See you!










Bersama Fitri Safriani








Terimakasih kepada Mama dan Papa yang selalu mendukung dan mendoakan sehingga saya bisa sampai ke tahap ini. I love you!


Love,

Karin


21.12.19

Sidang Meja Hijau!

2019

Tahun 2019 adalah tahun terakhir saya menyelesaikan pendidikan sarjana di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Empat tahun berjalan, terasa begitu cepat. Baru saja mendaftar untuk masuk, berkenalan dengan teman baru, belajar di kelas,mengerjakan tugas, praktek kerja lapangan dan yang terakhir adalah skripsi. 

Setelah melaksanakan sidang proposal pada bulan January 2019, saya memutuskan untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan tugas pada tahap berikutnya. Sebelum memasuki tahapan skripsi, saya pernah membuat target untuk bisa segera lulus pada bulan April 2019. Namun, hal itu tidak menjadi sesuatu yang harus benar-benar tercapai, artinya kalau memang tidak dapat bulan April bukan masalah yang besar bagi saya. 

Saya juga sempat berharap untuk bisa lulus di umur 21 tahun.Tetapi semua itu perlahan sirna seiring berjalannya waktu. Memasuki bulan February, saya bertekad dan berusaha keras mengembalikan semangat saya dan mulai bekerja untuk menyelesaikan setiap bab pada skripsi saya. 

Hari itu dosen penguji sewaktu saya seminar proposal menyarankan saya untuk mengganti judul skripsi saya, namun setelah saya konfirmasi kembali kepada dosen pembimbing, beliau mengatakan agar tetap melanjutkan judul yang sama. 

Setiap kali ingin memulai, rasa malas dan lelah lebih dulu muncul daripada semangat saya.Banyak hal yang saya takutkan, isi bab yang tidak sesuai, proses penelitian dan banyak hal lagi yang membuat saya akhirnya berhenti. Saya berhenti untuk sementara. 

4 bulan berjalan... 
Memasuki bulan July 2019, saya kembali bertekad dan menanamkan rasa percaya diri saya untuk bisa ikut periode wisuda yang kedua pada tahun 2019. Dua minggu setelah lebaran, saya memutuskan untuk segera kembali ke Medan. 

Medan...
Satu hari kepulangan saya ke Medan, saya langsung membuka laptop dan memulai kembali semua hal yang sempat berhenti. Saya cari inspirasi, semangat dari berbagai cara. Streaming FTV, mendengarkan radio, nonton Youtube agar proses pengerjaannya tidak terasa membosankan. Hal ini saya lakukan karena apa yang disebutkan sebelumnya adalah bagian dari hobby saya. 

Mulai dari pagi sampai malam, semangat itu saya buat tetap ada agar kali ini target saya tercapai dan tidak menjadi sia- sia. Perlahan tapi pasti, saya melanjutkan pada proses penelitian. Penelitian saya lakukan di tempat saya melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, PT.Harian Waspada. Judul skripsi sayapun masih berhubungan dengan Harian Waspada. 

Tepat selama 2 hari berturut- turut saya melakukan proses wawancara ke beberapa narasumber yang sudah saya tentukan dan telah disetujui oleh dosen pembimbing. Kenapa bisa cuman 2 hari? Karena penelitian ini berbentuk wawancara dan semua narasumber saya bisa dikatakan mau bekerja sama dengan baik terkait dengan penelitian saya ini. 

Setelah proses penelitian selesai, saya memutuskan untuk rehat sejenak agar tidak terlalu penat. Saya kembali duduk menatap layar laptop dan siap untuk menuangkan segala hasil wawancara saya kedalam bentuk tulisan yang dituangkan pada bab 4. It's almost done.

Selama dua minggu saya fokus menyelesaikan bab 4 dan 5 untuk segera diserahkan ke dosen pembimbing saya. Kebetulan dosen pembimbing saya adalah wakil rektor 3 di kampus, sehingga saya tidak langsung melakukan bimbingan tetapi hasil kerja saya dititip kepada asistenn pribadi dari dosen pembimbing saya. 

Setelah selesai mengerjakan bab 4 dan 5, saya berharap tidak terlalu banyak revisi agar skripsinya bisa segera dikumpulkan dan bisa mengikuti sidang meja hijau. 4 kali melakukan bimbingan sudah termasuk revisi, karena saya harus menunggu selama satu minggu setiap kali hasil kerja saya diserahkan terkait dengan jadwal pembimbing saya yang harus pergi ke luar kota dan ke luar negeri. 

Terhitung satu bulan proses bimbingan skripsi saya berlangsung.
Tepat pada tanggal 19 September 2019, ketika saya kembali ke kampus dan menuju ruangan dosen pembimbing saya, saya berharap skripsi saya telah disetujui untuk diizinkan bisa mengikuti sidang meja hijau. 

Dan hasilnya adalah.... 
Doa saya terkabul, Allah Maha Baik:) 
Skripsi saya ambil keesokan harinya pada tanggal 20 September 2019 dikarenakan pada sore sebelumnya tidak memungkinkan untuk tetap berada di kampus terkait dengan cuaca yang tidak mendukung. 

Kebahagiaan ini saya rasakan beserta dengan  teman saya, Fitria Anjelita Sirait. Dia selalu dan siap menemani saya begitupun sebaliknya. Setelah itu saya langsung mengirim pesan ke grup whatsapp keluarga saya, memberitahukan bahwa skripsi saya sudah disetujui untuk dilanjutkan pada tahap sidang meja hijau. 

Ah lega, akhirnya satu tahap lagi tugas dan kewajiban saya untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Ilmu Komunikasi segera selesai. Saya dan teman saya kembali ke rumah a.k.a kos untuk beristirahat. 

Minggu selanjutnya saya dan teman- teman mempersiapkan berkas- berkas yang harus dikumpulkan kepada pihak biro agar kami bisa segera mendapatkan jadwal untuk sidang meja hijau. Dua hari sebelum sidang meja hijau saya dan teman- teman pergi ke kampus mengambil undangan dan menyerahkan kepada dosen penguji masing - masing. 

Alhamdulillah, saya dan dua teman saya, Ayu dan Fitri mendapatkan penguji yang kami kenal baik dan mengerti setiap proses yang dilewati mahasiswa semester akhir. Sore itu kami langsung mengantarkan undangan kepada dosen penguji kami yang masih ada di kampus. 

Tiba saatnya..
Hari yang penuh dengan rasa takut dan deg-degan..
Jumat, 4 Oktober 2019..
Saya, Fitri dan Ayu saling menyemangati satu sama lain untuk menghindari hal- hal yang tidak diinginkan. 

Sidang meja hijau dibuka dengan pesan- pesan yang disampaikan oleh dekan beserta jajarannya agar tetap tenang ketika menjalani proses sidang meja hijau ini. Setelah itu para peserta sidang meja hijau dipersilahkan untuk kembali ke luar ruangan dan menunggu giliran dipanggil masuk kedalam. 

Selama menunggu saya berusaha untuk tenang dan tetap membaca materi yang pasti ditanyakan oleh setiap penguji. Saya berusaha tidak menghafal tetapi memahami agar lebih mudah untuk dijelaskan nantinya. 

Beruntungnya saya, ketika mendapat giliran, karena kegiatan ini dilakukan tanpa presentasi, saya merasa lebih mudah menjelaskan secara tatap muka kepada dosen penguji saya. Saya menjawab setiap pertanyaan dan menjelaskan materi yang saya tulis dengan baik. Awalnya saya mengira, proses sidang meja hijau ini berlangsung begitu tegang dari awal sampai dengan akhir, tetapi semua itu tidak benar. Kegiatan ini tetap formal dan hikmat tetapi tetap diiringi dengan suasana yang tenang. 

Ketika istirahat makan siang tiba, saya dan teman- teman segera bergegas untuk makan karena memang sudah lapar dan butuh recharge energi. Tetapi, hari itu saya benar- benar tidak selera untuk menyantap makan siang saya, dikarenakan masih ada satu dosen penguji lagi yang harus dihadapi walaupun dosen pembimbing sendiri. 

Kembali ke kampus, saya dan teman- teman duduk dan menunggu giliran untuk dipanggil kembali. Srikandy Indah Karina.. 
Nama saya dipanggil dan saya melangkah masuk kedalam ruangan.
Saya memberi salam dan senyuman agar prosesnya lebih tenang. 
Kurang lebih 5 menit saya berada di dalam ruangan dan diuji, saya menjawab pertanyaan dan mampu menjelaskan materi dengan baik. 

Saya keluar dengan wajah sumringah dan tidak menyangka, akhirnya hari itu saya lewati dengan baik. Menunggu pengumuman adalah bagian kedua yang membuat deg- degan. 

Para peserta dipersilahkan untuk masuk kedalam ruangan. Pengumuman dibacakan oleh masing-masing kepala program studi. Sebanyak 32 peserta sidang meja hijau Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. 

Alhamdulillah, ketika nama saya dibacakan, saya sudah menanamkan apapun hasilnya itu adalah yang terbaik. Seluruh peserta dinyatakan LULUS dan resmi menyandang gelar Sarjana. Kami pun mengucap syukur dan berterima kasih kepada pihak yang telah mendukung dan mendoakan atas kelancaran kegiatan sidang meja hijau ini termasuk kepada dosen yang telah membimbing, mengajar selama 4 tahun saya dan teman- teman berkuliah. 

Hari yang penuh kebahagiaan.. 
Keluar dari ruangan saya dan teman- teman langsung menghubungi kedua orang tua dan sanak keluarga untuk memberitahukan kabar bahagia ini. 

Setelah itu saya dan teman - teman mengabadikan momen hari itu dengan berfoto- foto. 





Bersama teman- teman seperjuangan



Bersama Fitri Safriani Tambunan

Di depan Ikon UMSU 

Bersama Fitria Anjelita Sirait

Resmi Sarjana Ilmu Komunikasi

Satu bulan setelah sidang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik mengadakan acara pengukuhan alumni dan acara perpisahan untuk angkatan 2015. Acara ini diadakan di Aula kampus utama UMSU, dimeriahkan dengan penampilan dari mahasiswi semester 3 sampai 5. 

Hari itu seluruh peserta acara diwajibkan memakai batik sebagai tanda bahwa kami sudah resmi menjadi Alumni UMSU. 

Haru dan bahagia bercampur, perjalanan 4 tahun selama kuliah ditutup dengan kebahagiaan bersama teman- teman seangkatan dan sahabat. 

Selanjutnya adalah WISUDA!! Yeayy :)


Love,

Karin


20.12.19

Tahun Terakhir Kuliah

2018

Tahun 2018 merupakan tahun terakhir saya belajar secara formal di kelas. Memasuki semester delapan, saya dan teman- teman mulai sibuk memikirkan judul skripsi apa yang mau diserahkan kepada kepala prodi untuk segera di approve.

Setelah menyelesaikan kewajiban melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, saya dan dua teman kelompok saya segera menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan kami untuk diserahkan kepada dosen atau pihak kepala prodi agar kami bisa mengikuti kegiatan Seminar Praktek Kerja Lapangan.

Proses penulisan laporan dikerjakan kurang lebih selama satu bulan sebelum akhirnya dikumpulkan ke dosen.Awalnya proses pengerjaannya mau dikerjakan di rumah masing- masing, karena ada beberapa kendala. Namun, setelah didiskusikan kembali, akhirnya saya dan teman- teman setuju untuk mengerjakan laporannya secara bersama- sama.

Saya dan teman- teman melengkapi beberapa berkas untuk diserahkan kepada pihak prodi agar tidak ada kekeliruan dan kekurangan dikemudian hari. Setelah berkas- berkasnya sudah lengkap, proses terakhir adalah mengumpulkan tanda tangan dari dosen pembimbing PKL. Setelah tanda tangan sudah terkumpul, makalah laporan praktek kerja lapangan siap diserahkan kepada dosen dan pihak kepala prodi.

23 January 2019

Hari yang sudah dinantikan seluruh angkatan 2015 akhirnya datang. Tepat di hari itu, saya dan teman - teman seluruh angkatan 2015 melaksanakan kegiatan Seminar Praktek Kerja Lapangan. Kegiatan ini diadakan di Kampus Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Perasaan deg-degan pasti ada, tapi percaya semua bisa dilalui dengan baik. Sebelum presentasi, acara dibuka dengan kuliah umum yang menghadirkan salah satu tokoh yang sering hadir di acara Indonesia Lawyers Club, yaitu Rocky Gerung. Selama tiga jam kuliah umum berlangsung, beberapa pembicara turut bergantian memberikan nasihat dan pelajaran kepada mahasiswa dan mahasiswi hari itu.

Kuliah umum secara resmi ditutup dan seluruh mahasiswa dipersilahkan untuk makan siang lalu bergegas untuk melaksanakan sholat. Setelah satu jam istirahat, seluruh mahasiswa diminta untuk kembali ke dalam ruangan untuk diberikan arahan mengenai mekanisme presentasi yang segera dilakukan.

Saya dan teman- teman angkatan dibagi kedalam beberapa kelas untuk melaksanakan presentasi.Karena kelas jurnalistik hanya ada satu, jadi saya dan teman satu kelas saya tidak digabung dengan kelompok yang lain. Setelah masuk ke kelas, ternyata yang menjadi penguji saya dan teman- teman adalah dosen pembimbing kelompok saya. Dosen penguji hari itu ada dua orang, namun dikarenakan salah satu dosen memiliki urusan lain,akhirnya kami hanya diuji oleh satu penguji.

Sebelum presentasi dimulai, satu persatu diabsen untuk memastikan kehadiran agar tidak ada kesalahan. Setelah itu, Pak Thariq sebagai dosen penguji saya dan teman-teman memanggil kelompok yang maju duluan untuk presentasi.

Ternyata kelompok saya merupakan kelompok pertama yang maju untuk memulai presentasi. Saya dan dua teman saya berdiskusi untuk berbagi tugas siapa yang menjadi moderator, pembicara sampai bagian monitor di untuk slide show. Setelah sudah deal, akhirnya teman saya Ayu yang menjelaskan, Fitria yang menjadi moderator dan saya sebagai monitor.

Presentasi berlangsung selama 1ima belas menit, prosesnya adalah menjelaskan dimana melaksanakan PKL sampai dengan apa saja pelajaran yang didapat setelah melakukan kegiatan tersebut. Saya dan dua teman saya melaksanakan PKL di PT.Harian Waspada selama satu bulan, dimulai dari July sampai dengan Agustus 2018. Harian Waspada merupakan surat kabar tertua di kota Medan.

Tidak terasa, semua kelompok sudah maju dan melaksanakan presentasi dengan baik. Sebelum meninggalkan kelas, saya dan teman- teman foto dengan Pak Thariq selaku penguji kami sebagai kenang- kenangan di masa yang akan datang.

Setelah itu kami dipersilahkan untuk meninggalkan kelas dan kembali ke aula acara. Acara selanjutnya adalah membacakan kelompok terbaik dari masing- masing konsentrasi. Saya dan teman- teman kelompok saya tidak berharap terlalu banyak, karena banyak yang lebih baik dari kami.

Satu per satu dibacakan...
Ternyata hari itu adalah hari yang sangat baik buat saya dan teman- teman..
Kami terpilih menjadi kelompok terbaik menjadi perwakilan dari kelas jurnalistik.
Wah senangnya...
Saya, Fitria dan Ayu maju ke depan panggung untuk menerima hadiah sebagai penghargaan kepada diri kami atas kerja keras yang telah kami lakukan.

Acara berakhir dengan sangat meriah dan menyenangkan. Sebelum pulang, saya dan teman- teman berfoto mengabadikan momen pada hari itu. Hari yang lelah dan menjadi momen untuk diingat selamanya.




Teman satu kelompok PKL: Fitria dan Ayu




Kiri ke Kanan: Ayu, Tuti, Fitria, Fitri, Karin





Bersama Teman Satu Kelas Jurnalistik



3 hari sebelumnya...

Sebelum melaksanakan seminar laporan PKL, saya dan teman- teman melaksanakan seminar proposal skripsi. Proses pengerjaannya cukup cepat karena kejar tayang, hahah. Setiap hari harus ke perpustakaan untuk nyari buku sesuai dengan judul skripsi yang telah disetujui.

Dosen penguji saya adalah Pak Thariq. Hari itu adalah hari Sabtu, dikarenakan ruangan lab sudah di booking untuk beberapa kegiatan, akhirnya kami, para peserta seminar proposal diminta langsung face to face ke dosen penguji.

Saya menjelaskan dan menyampaikan judul yang saya punya. Pak Thariq pun memberikan saran seperti apa harusnya judul dan isi skripsi saya nanti agar mudah dipahami.

Seminar proposal selesai tepat pukul 12.00 WIB, ditutup oleh sekretaris program studi Ilmu Komunikasi, Pak Akhyar, menyampaikan pesan agar segera memperbaiki judul dan isi jika diminta oleh dosen penguji dan disetujui oleh dosen pembimbing.

Setelah seminar selesai, saya dan teman- teman awalnya berniat untuk foto- foto dan mengabadikan momen hari itu, namun semua itu hanya rencana. Kami memutuskan untuk pulang dan beristirahat.

Hari itu ditutup dengan rasa lega karena satu persatu tugas dan kewajiban kami hampir selesai. Selanjutnya adalah proses penulisan skripsi.

Saya dan teman-teman kembali ke kos saya untuk istirahat dan tidur siang.



Love,

Karina







Kali Kedua

Satu tahun berlalu.

19 December 2018

Satu hari yang gak akan pernah terlupakan dalam hidup saya, pertemuan, pelukan, senyum dan sapanya membawa saya kembali ke masa saya pertama kali bertemu dengan dia. Tidak percaya karena untuk kedua kalinya kesempatan itu datang lagi untuk saya.

Nikita Purnama Willy, orang- orang terdekat saya tau betapa saya mengidolakan sosok perempuan yang menginspirasi saya sejak saya duduk di bangku sekolah menengah pertama. Tidak pernah ketinggalan info- info terbaru tentang dirinya, sinetron, film, sampai dengan jadwal meet and greet saya ikutin.

Terhitung sudah delapan tahun saya mengidolakannya, sudah seperti kakak sendiri walaupun kakak dari jauh,hahaha. Tidak pernah berubah atau sedikitpun berkurang untuk tetap mendukung dan mendoakannya disegala aktivitasnya, semoga selalu diberkahi oleh Allah SWT.

Mommy Yora, ibu dari kak Nikita adalah orang pertama yang memposting poster seminar yang dihadiri oleh kak Nikita di kota Medan di salah satu kampus swasta disini. Spontan saya kaget dan diam sebentar, lalu teriak tidak karuan karena ini sebuah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan.

Saya langsung telfon teman saya,Fitria Anjelita Sirait, teman yang saya percaya untuk pergi menemani saya hari itu. Dia juga kaget dan langsung mengatakan untuk tetap cari info dan update setiap hari agar tidak ada yang keliru. Nafas saya masih sesak setelah baca pengumuman yang diberikan mommy Yora dan saya sudah mulai mengkhayal jika pertemuan itu ada lagi seperti apa nantinya.

Mommy Yora membalas pesan saya melalui pesan instagram, bahwa kak Nikita datang bersama  asisten pribadinya dan mengatakan untuk langsung menghubungi kontak asisten kak nikita tersebut. Saya cari tau secepat mungkin melalui salah satu #nikiLovers yang ada di Jakarta, kak Syifa, untuk membantu saya bisa kontak langsung dengan asisten kak nikita.

Beberapa hari sebelum pertemuan itu, saya keep in touch dengan Mbak Arum agar tidak ada yang keliru dan memastikan kehadiran kak Nikita pada hari diadakan seminar tersebut. Benar- benar tidak pernah disangka, Mbak Arum adalah orang yang sangat berjasa untuk pertemuan saya dengan kak nikita kali ini. Mbak Arum tidak pernah melewatkan pesan yang saya kirimkan untuknya, senang? Pasti. Saya sudah berharap agar pertemuan hari itu menjadi moment penutup akhir tahun 2018.

Hari yang dinanti telah tiba...
Ketika saya bangun pagi dihari itu, saya langsung menerima pesan dari mbak Arum yang memberitahukan bagaimana mekanisme pertemuannya agar tetap tertib dan tidak ada kerusuhan.
Saya langsung menelfon teman saya agar tidak terlambat datang ke Gedung Selecta dimana seminar ini diadakan.

Tepat pukul 10.00 WIB saya dan teman saya berangkat menuju Gedung Selecta menggunakan grab car. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 15 sampai dengan 20 menit dikarenakan keadaan jalanan kota Medan yang macet.

Akhirnya kami sampai di Selecta, kami langsung masuk dan menuju lift untuk naik ke lantai 5. Setelah itu saya langsung mengirimkan pesan ke Mbak Arum, memberi tau kalau saya sudah sampai di lokasi seminar. Saya menunggu Mbak Arum selama 30 menit, karena Mbak Arum masih dalam perjalanan menuju lokasi ketika saya kirimkan pesan. Saya berdoa agar pertemuan ini dilancarkan dan tidak ada kendala sedikitpun.

Tiba-tiba hape saya berbunyi, ternyata mbak Arum menelfon saya. Akhirnya saya bertemu dengan Mbak Arum dan saling berkenalan. Mbak Arum langsung membawa saya dan teman saya ke ruangan backstage dan meminta saya untuk bersedia menunggu karena kak Nikita masih melakukan briefing dengan pihak kampus yang menyelenggarakan seminar hari itu.

Selama satu jam saya menunggu di depan pintu ruangan yang kak Nikita ada di dalamnya. Is it a dream? Mimpi gak sih, seriusan nih ketemu lagi? Huaa.. antara bahagia dan terharu gak percaya saya berdiri di depan ruangan tersebut.

Lelah menunggu, tapi saya tetap sabar menanti untuk segera diizinkan masuk kedalam ruangan:")

Dan.... inilahh saat yang dinantikan..
Mbak Arum keluar dan memberikan sinyal izin untuk masuk ke ruangan..
Saya benar- benar speechless hari itu, gak banyak kata yang keluar..

Saya lihat lagi kak nikita ada di depan saya dan langsung memeluknya serta cipika - cipiki, masih gak percaya karena akhirnya setelah delapan tahun, saya mendapatkan kembali kesempatan untuk bisa ketemu kak nikita, senangnyaa.

Saya langsung mengambil hape untuk foto-foto serta merekam beberapa video bersama kak nikita agar menjadi kenangan yang pastinya gak akan mungkin dilupakan.

Masih gak percaya, orang yang selalu saya lihat dan berbatasan dengan layar televisi ada di depan saya, cantik di tv lebih cantik lagi kalau ketemu langsung, hihihi. Kak nikita baik kali langsung menyapa fansnya dan gak pernah segan untuk nanya- nanya langsung, ah senangnya ditanyain, hahah.

Oh  iya, hari itu yang ketemu kak nikita bukan hanya saya dan teman saya, tetapi #nikiLovers dari Siantar dan Padang Sidempuan juga turut hadir untuk bertemu idolanya. Saya dan mereka berkenalan dan saling menukar nomor hape :P

Foto-foto berlangsung cukup lama, dan tidak lupa saya memberikan sesuatu buat kak Nikita. Saya percaya karena kak Nikita juga sayang sama fansnya. Kak Nikita menerima kado yang saya berikan, padahal sebelumnya kado itu mau saya kirimkan langsung ke alamat rumah kak nikita. Ternyata Allah kasih rezeqi untuk ketemu dan langsung kasih kadonya ke kak Nikita. Alhamdulillah.

Setelah foto-foto, saya langsung mengirim foto selfie berdua dengan kak nikita ke Mama dan tante saya,haha. Saya gak cerita kalau kak nikita datang ke Medan dan saya menemuinya. Menurut saya, lebih baik bercerita setelah pertemuan itu terjadi daripada harus bercerita panjang lebar dan belum tentu bertemu.

Mama saya langsung membalas pesan saya dan mengatakan jika foto yang saya kirimkan adalah sebuah editan, setelah itu saya langsung mengirim sebuah video agar membuat mama percaya kalau ini adalah sebuah kenyataan.

Setelah kak Nikita menyampaikan beberapa materi di ruangan seminar, saya dan kak nikita serta teman- teman yang lainnya kembali berfoto- foto dan langsung meminta tanda tangan. Saya minta tanda tangan langsung di buku catatan kuliah saya, agar selalu semangat dan ingat gimana perjuangan ketemu kak nikita hari itu.

Rasanya, saya tidak ingin hari itu cepat berakhir, masih pengen ngobrol lebih banyak dan bertukar cerita. Namun, hari itu juga adalah saya harus menyegerakan untuk menyelesaikan tugas penulisan proposal skripsi saya.

Kak Nikita memberikan salam perpisahan dan mengucapkan terima kasih karena sudah hadir dan meluangkan waktu untuk bisa bertemu dengannya. My pleasure.

Terimakasih kepada pihak yang sudah membantu dan mendoakan atas terjadinya pertemuan ini.

Terimakasih kepada teman saya, Fitria Anjelita Sirait yang meluangkan waktunya untuk saya demi bertemu idola saya. Anda adalah teman yang sangat baik.

Ini adalah momen ketika saya bertemu dengan kak nikita...

Terlihat bahagia sekali sampai makeup natural samaan kayak kak nikita padahal gak janjian loh, hahaha:P


Kapan lagi kepala bisa nempel sedekat ini:")

Candid 
Bersama Fitria Anjelita Sirait

Tanda tangan dari kak Nikita



Saya selalu percaya dengan segala sesuatu yang menurut banyak orang gak mungkin, akan menjadi mungkin kalau percaya dan mau berusaha.

Jadi buat kamu dan siapapun yang membaca ini, semangat dan tetap berusaha diiringi dengan doa untuk mencapai segala harapan dan cita-cita yang dimiliki.


With Love

Karin