Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap hari pikiran saya tidak bisa terlepas dari pertanyaan"Kapan kerja?" yang akhirnya membuat saya down dan merasa sedih. Meskipun tidak ada tuntutan apapun dari kedua orangtua, tetapi saya merasa bahwa saya mempunyai tanggung jawab yang besar untuk diri saya sendiri agar bisa hidup mandiri dan bisa merasakan hasil kerja keras yang dilakukan. Saya sempat merasa putus asa karena belum mendapatkan pekerjaan yang saya "inginkan" yaitu menjadi seorang jurnalis. Mungkin orang- orang yang kenal dengan saya terutama "keluarga" kaget mendengar keinginan saya ini, tetapi inilah adanya, cita- cita yang membuat saya akhirnya memilih jurusan ilmu komunikasi agar saya dapat memperdalam tentang pekerjaan yang saya inginkan tersebut.
Salah satu kendala yang saya hadapi selama proses melamar pekerjaan adalah kebingungan terhadap pengalaman yang harus dicantumkan di dalam cv. Hal yang membuat saya cukup percaya diri saat melamar pekerjaan adalah karena gelar S1 yang saya miliki. Namun, saya sadar bahwa status sarjana saja tidak cukup menunjukan bahwa saya layak terhadap pekerjaan tersebut. Setelah menyadari hal tersebut, saya mencari cara agar bisa menambah pengalaman sesuai skill yang saya miliki sehingga nantinya saya juga dapat menyesuaikan pengalaman tersebut dengan pekerjaan yang saya lamar.
Prosesnya dimulai dengan aktif berkegiatan di social media yaitu instagram. Nah, karena saya punya dua akun instagram, saya memutuskan untuk menjadikan akun kedua sebagai tempat mencari ide kreatif serta mencari platform yang bisa membantu saya menambah pengalaman sesuai skill yang saya punya. Ketika proses scrolling instagram berlangsung, saya menemukan beberapa akun organisasi non-profit yang sedang membuka recruitment volunteer. Tentu saja hal ini menarik perhatian saya untuk bergabung pada organisasi tersebut. Tidak mendaftar begitu saja, saya juga menyaring organisasi mana yang tepat buat saya dan menyesuaikan ketertarikan saya dengan topik yang diangkat organisasi tersebut.
Bahagia. Akhirnya saya menemukan kegiatan yang tepat untuk menambah wawasan serta pengalaman saya. Aktif di organisasi juga membuat saya berfikir lebih terbuka terhadap banyak hal, bertemu dengan teman- teman baru di bidang yang berbeda dan pastinya bisa saling berbagi pengalaman yang dipunya. Meskipun kegiatan ini sifatnya volunteer dan dilakukan dari rumah, tetapi saya merasa bahwa kegiatan ini tetap efektif dan pilihan yang tepat buat para pemula atau orang- orang yang sedang mencari pengalaman baru tetapi sulit beradaptasi di lingkungan baru.
Sampai saat ini jika ditotalkan, sudah ada 5 organisasi non-profit yang saya ikuti dan 2 diantaranya masih berstatus sebagai anggota aktif. Kalau ditanya terkait posisi apa yang diambil dari kegiatan volunteer ini, jawabannya adalah Content Writer. Yep, setiap memutuskan mengikuti satu organisasi, posisi yang selalu menarik perhatian adalah Content Writer. Kenapa? Karena saya sadar bahwa kemampuan utama yang saya miliki adalah menulis. Meskipun begitu, untuk kedepannya saya juga berencana untuk belajar menyelami posisi baru, seperti partnership dan public relation.
Sejak aktif mengikuti kegiatan volunteer organisasi, harapan yang sempat kandas akhirnya tumbuh lagi. Rasa semangat itu kembali datang dan mendorong saya untuk tidak menyerah terhadap apa yang saya inginkan. Jika kembali mengingat masa kuliah dulu, sejujurnya saya pernah mengikuti kegiatan organisasi yang ada di fakultas saya. Saya memberanikan diri mencoba terlibat dalam beberapa kegiatan, tetapi pada akhirnya saya tidak merasakan pengalaman yang bermakna. Tidak tahu juga kenapa, mungkin karena hati saya tidak sepenuhnya untuk kegiatan organisasi jadinya saya ogah-ogahan. Namun, tidak ada penyesalan sedikitpun karena saya tetap belajar banyak hal mengenai diri saya. Saya jadi tahu apa sebenarnya yang diri saya butuhkan.
Banyak hal yang saya pelajari selama satu tahun belakangan ini yang akhirnya membuat saya belajar untuk berfikir positif dan selalu bersyukur terhadap hal yang dimiliki saat ini. Selama satu tahun, saya berproses agar menjadi pribadi yang lebih baik dengan melakukan refleksi terhadap diri sendiri. Semuanya sesimple saya menonton video motivasi dari youtube dan membaca konten-konten yang mengedukasi agar dapat diaplikasikan kedalam kehidupan sehari-hari. Momen saat saya merasa putus asa adalah momen dimana saya menemukan bahwa semuanya dapat dijalankan secara perlahan, tidak harus terburu-buru, yakin bahwa semua akan tiba sesuai waktu yang sudah ditentukan.
"If you get tired, learn to rest, not to quit"
Dari proses pembelajaran ini, saya merasakan perubahan yang cukup besar dalam diri saya. Kini saya berani untuk berada di luar zona nyaman dan semakin semangat untuk mempelajari banyak hal. Saya sadar bahwa ilmu tidak harus didapat dari sekolah atau kampus saja. Hal yang saya dengar, lihat, baca, tonton maupun yang saya alami dapat saya jadikan pelajaran untuk saya di masa depan. Beberapa pesan yang saya dapatkan dari seorang temanpun terkadang membuat saya berfikir dan menyadari makna kehidupan ini.
Setiap manusia yang terlahir ke dunia sudah memiliki takdir hidupnya masing- masing. Di sisi lain, manusia memiliki hak penuh terhadap hidupnya sendiri sejak dalam kandungan. Jadi, apapun yang dijalaninya selama di dunia adalah keputusan untuk dirinya sendiri.
"Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri"
Untuk siapapun di luar sana yang sedang putus asa, sedang hilang arah, merasa hidup tidak adil, ingat bahwa semua ini adalah proses manis pahit kehidupan. Kesulitan dan kesedihan yang harus dihadapi salah satu jembatan menuju arah yang lebih baik. Jadi harus tetap semangat,hihi
Semangat buat aku, semangat buat kamu.
Love,
Karin
No comments:
Post a Comment